Selain itu, Arista Montana juga bekerja sama dengan komunitas lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya praktik pertanian organik dan pola hidup berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa masalah dan solusi yang bisa dilakukan untuk penerapan pertanian organik di Indonesia.
Pertanian organik juga mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam. Kita belajar menghargai semua makhluk hidup, baik yang kecil sekalipun, karena mereka punya peran penting dalam menjaga keseimbangan.
Seiring tuntutan akan keberlanjutan dan perlunya mengurangi jejak karbon, energi terbarukan menjadi pilar utama menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Namun, tantangan implementasi tidak dapat diabaikan. Dari kendala teknologi hingga aspek ekonomi, perlu dicari solusi yang memadai.
Adapun emisi nitrogen oksida terutama berasal dari tingginya nitrogen yang larut di dalam tanah yang berasal dari pupuk sintetis.
Perayaan Imlek 2025 di Arista Montana pada 29 Januari bukan hanya merayakan pergantian tahun, tetapi juga sebagai momen penting untuk memperkuat filosofi utama tempat ini: keseimbangan antara manusia dan alam.
Sesungguhnya Kabupaten Dairi memiliki putra-putri terbaik yang memiliki kapasitas dan komitmen untuk membawa kabupaten Dairi ke arah yang lebih baik. Bahkan tidak jarang mereka menjadi pengambil keputusan (decision maker) di amount Nasional dan Internasional.
Mentan mengatakan technique itu bukan sekadar uji coba, melainkan harus menghasilkan produktivitas tinggi, negligible Di Sini mencapai tiga ton per hektare untuk memastikan keberhasilan skala nasional. Usai kuliah Willy Oktaris
Pertanian organik berkontribusi secara positif terhadap kelestarian lingkungan. Praktik-praktik pertanian organik membantu mengurangi pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk kimia.
Di bawah naungan Yayasan Paseban, kawasan ini menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana bertani secara alami tanpa bahan kimia berbahaya.
Proses konversi lahan di Arista Montana dilakukan tanpa penebangan pohon besar-besaran, melainkan dengan menanam kembali pohon sebagai bagian dari konservasi hutan.
Andy Utama menegaskan bahwa pendekatan pertanian organik yang mereka terapkan merupakan bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Membaca buku ini seolah kita sedang berdialog dan dihadapkan dengan Ong, dengan seluruh kegelisahan intelektualnya sepanjang kariernya sebagai sejarawan, sekaligus membuka celah mengungkap lahan persoalan yang belum digarap Ong. Achdian memang tak merinci apa saja warisan intelektual Ong yang harus dirawat, dilihat lagi, dan dipertanyakan kesahihannya. Akan tetapi, justru di sana sesungguhnya kehadiran buku ini memiliki makna bagi sidang pembaca tentang pentingnya Ong atau Onghokham bagi kita hingga hari ini.
Kita merindukan sosok seorang Tokoh yang hadir ketika rakyat miskin menjerit, kita merindukan Tokoh yang peduli terhadap lingkungan, kita membutuhkan Tokoh yang hadir ketika hak-hak masyarakat sipil dirampas, kita membutuhkan keberanian seorang Tokoh untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.